Saat itu malam. Atau hanya perasaanku.
Aku berjalan di sebuah jalan gelap. Terus memandang ke depan. Terus berjalan. Tidak tampak sesuatu di depan. Di mana depan di mana belakang kalau itu gelap?
Tapi aku hanya terus memandang ke bagian yang kuanggap depan.
Semakin ke depan aku merasa kalau ini akan menjadi semakin gelap. Semakin gelap dan semakin berkurang udara untukku bernapas.
Lalu aku menengok ke belakang. Melihat apa yang aku tinggalkan. Hanya gelap. Aku kembali ke belakang. Terus ke belakang. Perlahan udara memenuhi rongga dadaku. Aku terus berjalan.
Saat itu malam. Atau hanya perasaanku.
Remeh temeh di saat rindu.