Mensyukuri

Dulu ketika saya baru saja mengalami musibah kecelakaan itu dan merasa menjadi orang yang amat menderita, saya bertanya-tanya: Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa saya yang harus menanggung ini? Apa perbuatan di masa lalu yang membuat saya harus menerima hukuman seperti ini?

Menunggu, menunggu, lalu menunggu, jawabannya tidak kunjung datang. Hingga suatu hari ketika badan saya mulai tegap, mulai bisa melihat lagi keadaan di sekitar, saya merasa tidak menginginkan jawaban itu lagi. Jika jawaban atas pertanyaan itu memang ada, apakah lantas akan membuat saya puas begitu mengetahuinya? Saya rasa, jika jawaban itu benar-benar ada, saya akan menyesal karena telah mengetahui kebenarannya.

2013 - 20 th

kruk buat jalan, dan diriku.

Baca lebih lanjut

Operasi Lepas Pen Paha di RSUI Kustati Solo

Hari Selasa, 2 Agustus 2016 saya melakukan operasi lepas pen dari paha kiri. Pen itu terpasang cukup lama, kurang lebih 3 tahun semenjak kecelakaan bulan Agustus 2013. Menurut dokter, saya bisa melepasnya setelah 1 atau 2 tahun. Namun, karena boleh lebih dari 2 tahun, saya sengaja memilih waktunya ketika saya benar-benar terbebas dari urusan di kampus. Setelah terdaftar sebagai calon wisudawan bulan September tahun ini, saya memutuskan menunggunya dengan bed rest sejenak.


3 years ago…
Pada suatu malam Agustus 2013 di jalanan di kota Jepara, motor yang saya kendarai bertabrakan dengan motor lain dari arah berlawanan. Kecelakaan itu menyebabkan saya kehilangan kesadaran seketika. Atau jika saya memang tidak kehilangan kesadaran, kecelakaan itu menyebabkan saya kehilangan memori tentang kesadaran tsb. Sebab menurut keterangan warga yang menyaksikan, saya tidak sepenuhnya pingsan karena saat itu saya meronta. Kemudian seseorang mengaku melihat ada sepeda motor lain dari arah belakang saya tak bisa menghindari keberadaan saya di atas aspal sehingga terpaksa melindas kaki kiri saya. Mestinya itu terasa amat sakit tapi Allah sepertinya menghilangkan ingatan saya tentang hal itu. Dan orang yang menyebabkan kaki saya patah, dia melarikan diri.

Baca lebih lanjut