Semua orang di dunia ini cerdas, sekaligus bodoh. Tidak ada orang yang sempurna. Seseorang mungkin sangat cerdas dalam matematika, tetapi bodoh dalam hal lain. Namun dalam setiap waktu, kita mestinya fokus pada kecerdasan kita.
sumber di poster
Jadi ada netizen cerdas dan tidak cerdas, sebagaimana bisa matematika dan tidak bisa matematika. Matematika bisa dipelajari oleh orang yang tidak cerdas hingga menjadi cerdas, namun waktu yang dibutuhkan sangat lama. Begitu juga dengan menjadi netizen cerdas, butuh waktu. Saya bisa menilai mana netizen cerdas dan bukan, tapi tidak bisa menilai diri sendiri masuk golongan netizen yang mana.
Lalu, apakah saya, dan kamu bisa menilai netizen itu baik atau tidak? Ya. Kita bisa menilai mana netizen baik atau bukan, dan juga bisa menilai diri kita sendiri baik atau tidak.
Tidak percaya bisa menilai diri sendiri baik? Pikirkan sikapmu pada ibumu beberapa waktu yang lalu.
Sudah? Apakah kamu baik? Atau tidak?
Ketika kita menyebut seorang netizen itu cerdas, kita sedang berbicara ranah intelegensia, yang mana hal tsb secara tidak langsung melatih kita untuk mengelompokkan orang cerdas dan bodoh menurut persepsi kita. Ketika kita terbiasa mengkotak-kotakkan cerdas-bodoh dalam pikiran kita, suatu ketika kita akan menjadi orang yang suka meremehkan orang lain.
Di atas, saya menyebutkan bahwa kita bisa menilai diri sendiri baik atau bukan. Kemampuan kita untuk menilai atau mengukur apakah kita sudah baik atau belum sama halnya dengan ketika kita menilai ukuran sepatu dengan kaki kita.
Ketika kita menilai diri sudah menjadi netizen baik, kita akan terbiasa memilah netizen dengan kategori baik atau belum baik. (Saya tidak mengatakan baik dan jahat, namun baik dan belum baik, karena hakikatnya manusia diciptakan dengan hati yang baik. Dan ketika dia dalam pandangan kita tidak baik, sebenarnya dia hanya belum).
Netizen cerdas bisa membodoh-bodohkan netizen bodoh. Namun, netizen baik tidak mungkin bersikap buruk pada netizen yang belum baik karena netizen baik selalu bersikap baik pada semua netizen.
Mari kita menjadi netizen baik!
Be a good netizen!
https://www.instagram.com/p/Bq94BrHh-R1/?igshid=m9bk82w66rm2
Review Umami 
Yos! Mari jadi netizen yang baik dan cerdas!
Masih terlalu abu-abu, Mas. Belum sepenuhnya mengerti poin tulisan ini. He he he
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha, normal kok 😁😁
SukaSuka
Normal gimana maksudnya?
SukaSuka
netizen adalah kita
SukaDisukai oleh 1 orang
ya, i used kita instead of kalian or kamu or mreka 👌
SukaSuka
Aku pilih jadi netizen biasa-biasa aja deh. Bukan yg good, bukan yg bad. 😁
SukaSuka
anti mainstream dong ini 🙈🙈
SukaDisukai oleh 1 orang
Semoga kita semua bisa menjadi netizen cerdas dan baik,berpikir dulu sebelum ngetik tulisan di internet.
SukaDisukai oleh 1 orang
betul, think first before leave a comment
SukaSuka
Sebetulnya saya nggak paham2 amat, tapi karena saya netizen baik, jadi cuma komen gini aja. Takutnya malah jadi netizen jahat. *ngeles :p
SukaSuka
Kalau saya sendiri lebih memilih yang baik. Cerdas kalau tidak baik di mata saya malah lebih dominan mudaratnya.
SukaDisukai oleh 1 orang