Hoegeng: Oase di Tengah Keringnya Penegakan Hukum di Indonesia

Buku autobiografi pertama yang saya baca di tahun 2015. Menarik dari segi inspirasi. Diceritakan dengan gaya sejarah yang tidak harus runtut tapi berhasil mengisahkan tentang kepribadian Pak Hoegeng sebagai polisi sekaligus Kapolri ke 5 yang pernah menjabat di Indonesia.

2015-08-28 09.02.58Dari Hoegeng: Oase di Tengah Keringnya Penegakan Hukum di Indonesia ini saya jadi tahu tentang beberapa hal berkaitan dengan peraturan republik ini yang ternyata berasal dari usulan Pak Hoegeng. Peraturan wajib pakai helm yang sampai sekarang masih berlaku. Lalu penghitungan harta kekayaan pejabat ternyata lebih dulu dilakukan di lingkungan pejabat kepolisian pada masa Pak Hoegeng dan diadaptasi untuk pejabat jaman sekarang.

Kasus-kasus pada rezim Soeharto yang sangat terkenal yang pernah ditangani oleh Pah Hoegeng antara lain kasus penyelundupan mobil mewah dengan tersangka Robby Cahyadi, kasus perkosaan pedagang telur bernama Sum (Sum Kuning) yang melibatkan anak pejabat, lalu ada juga Petisi 50 yang menghantui Soeharto sehingga memaksa pemerintah untuk membatasi gerak anggota petisi tersebut.

2015-08-28 09.03.29

Blurb – Hoegeng.

Buku ini memberikan pelajaran tentang keteguhan seorang polisi dalam menolak segala macam praktik suap, sogok-menyogok, gratifikasi, hadiah-hadiah, dan semacamnya. Gus Dur pernah menyebut Pak Hoegeng dalam guyonannya, “Ada 3 polisi paling jujur di Indonesia: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng.” Meski bernada lucu, tapi kalimat tersebut menjadi perhatian bagi banyak orang melalui pertanyaan seperti, “Sejujur apakah Pak Hoegeng itu?”

Pak Hoegeng lahir tahun 1921, wafat tahun 2005. Selain sibuk dengan urusan kepolisian, Pak Hoegeng ternyata juga pengisi acara musik Hawaiian yang pada tahun 90an sempat digemari di TVRI. Namun, acara tersebut ditutup gara-gara keikutsertaannya dalam Petisi 50.

Buku ini saya rekomendasikan untuk siapa saja yang ingin belajar dan tahu tentang bagaimana menjadi orang jujur. Jujur bukan dalam perkataan saja tapi juga dalam tindakan; tidak melakukan hal-hal yang berisiko pada KKN.

Untuk Polisi Indonesia: Baca.

Saya sebenarnya agak keberatan membaca sesuatu yang berbau sejarah, yang biasanya kaku dan penuh dengan tanggal-tanggal. Namun, karena didukung rasa ingin tahu tentang siapa sosok Hoegeng, meski berlembar-lembar dimuat foto-foto dokumentasi jadul (hitam putih, formal, dan bersejarah), saya tidak merasa suntuk. Buat yang terbiasa baca memoar atau autobiografi tentu tidak begitu mempermasalhkan hal ini. Lain dengan penggemar novel yang menyukai hal-hal detail, cerita detail, dan luapan perasaan tokoh yang detail seperti saya.

Teruslah membaca. [ ]


“It’s nice to be important, but it’s important to be nice.”

18 respons untuk ‘Hoegeng: Oase di Tengah Keringnya Penegakan Hukum di Indonesia

  1. Sandurezu サンデゥレズ berkata:

    Nice sharing mas. Pengen juga baca buku biografi. Bayangkan, ilmu dan pengalaman dari seorang tokoh yang telah hidup bertahun-tahun dapat kita kenal dan pelajari hanya dari sebuah buku biografi. Seolah-olah kita juga ikut jadi ‘berpengalaman’. 😀

    Disukai oleh 1 orang

  2. mawi wijna berkata:

    Ironis. Justru karena kasusnya Robby Cahyadi itu Pak Hoegeng didepak dari jabatannya sebagai Kapolri yang hanya 3 tahun. Di jaman sekarang ini, orang2 semacam Pak Hoegeng bakal sangaaat langka, karena mayoritas dari kita sudah termakan prinsip “penegakan hukum harus bisa fleksibel” dan Pak Hoegeng adalah orang yang tak mau berkompromi dengan hukum…

    Disukai oleh 1 orang

    • rizzaumami berkata:

      Wah keren bisa nonton, saya dulu nonton apa ya? Masih anak-anak 😀
      Meski saya baru ngerti Hoegeng banyak setelah baca bukunya, saya kagum betul dengan keteguhan polisi seperti sosok Hoegeng.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.