Menambah Koleksi Baju Koko

Alhamdulillah, Subhanallah postingan Review Umami yang ini lebih religius. “Religius apaan? Ngomongin belanjaan baju koko kok religius. Hadits atau Quran baru religius.” *Dimarahin pak ustad* (-..-“).

Di bulan Ramadhan ini, orang-orang menjadi lebih berduit dibanding bulan-bulan biasa. Apa alasannya? Berbeda-beda. Ada yang sengaja mengalokasikan uang lebih untuk beragam keperluan yang hanya datang di bulan istimewa seperti saat ini. Ada yang sudah menganggarkan beberapa persen dari uang tabungan tapi tidak tahu entar mau diapakan (katanya sih buat jaga-jaga kalau ada keperluan mendadak). Ada juga yang punya rencana memakai uang lebih untuk dibagi pada keponakan-keponakan (pas idul fitri).

Istilah berduit di sini bukan berarti uangnya lebih banyak dari biasanya, tapi lebih kepada ‘keberanian mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya’. Kalau menurut saya sih emang gitu. Orang dilihat berduit atau tidak adalah dari seberapa berani dan pintar dia mengeluarkan uangnya, bukan dari akumulasi total kekayaannya. Boleh disanggah kok pendapat ini, enggak mutlak, you could complain me as long as you would. 😀

Selain makanan dan minuman, tiket perjalanan, properti untuk menambah koleksi di rumah, di bulan ini orang-orang lebih berani ‘mendonasikan’ uang mereka untuk membeli pakaian. Kurang lengkap rasanya kalau belum membeli baju untuk lebaran. Apalagi dengan maraknya diskon di hampir semua tempat perbelanjaan. Nah, ini nih serangan paling telak buat ibu-ibu, manager keuangan yang mudah sekali tergiur potongan (harga). 😀

Salah satu pakaian yang diburu khusus di bulan ini adalah pakaian muslim. Dibanding hari biasa, peminat pakaian muslim bulan ini tentu saja meningkat. Cewek -cewek biasanya hunting jilbab, mukena, dress, dkk. Sementara cowok, tidak jauh-jauh dari baju koko dan kain sarung. Baju yang lain, seperti kemeja, kaus, atau celana bisa dibeli kapan aja. Namun, berhubung bulan ini adalah bulan diskon, tentu banyak yang tidak mau melewatkan momen tersebut, meskipun awalnya tidak berencana akan beli baju baru buat lebaran karena memang rasanya tidak perlu.

Biasanya saya memakai baju koko untuk shalat jumat atau shalat hari raya saja. Jadi bisa dibilang koleksi baju saya tidak banyak. Modelnya pun juga seperti kebanyakan, bukan model kekinian. Kalau saya lihat-lihat sih, akhir-akhir ini desain baju di sekeliling kita mulai beragam dan enak dipandang. Desain-desain itu bermunculan tentu saja karena konsumen mulai menaruh perhatian penting terhadap penampilan. Bisa dibilang zaman sekarang, banyak orang yang mengerti fashion, atau setidaknya memiliki satu panutan gaya berpakaian yang nyaman untuk dirinya sendiri.

Saya jadi kepikiran buat ngulik koleksi baju koko di Zalora  untuk idul fitri. Sementara sih idul fitri, tapi kalau orangtua tiba-tiba menawarkan buat beli baju tsb pra-idul fitri :D, saya mau-mau aja. Biasanya orangtua hanya membelikan sarung untuk shalat. Dan itu seperti wajib, soalnya tanpa diminta, Ibu udah sediain di rumah. Enggak tahu belinya kapan. Tapi, giliran urusan membeli baju kalau saya tidak menunjukkan keinginan buat beli, orangtua tidak akan menawarkan bantuan. Memang sih, semenjak kuliah, urusan beli baju syukurlah udah lepas dari orangtua. Sudah ada dana dari mengajar di tempat bimbingan belajar dan dari sumber lain :P. Rencana mau nyari pintu rejeki dari tempat lain, tapi belum pengin kerja-tetap selama belum lulus kuliah. Ditambah lagi, semester depan sibuk praktik mengajar di SMA, jadi waktu free-nya kepotong di sekolah. Rencana mau buka jasa desain di kaskus. Semoga lancar dan jadi berkah untuk memenuhi hasrat berpakaian cakep kekinian saya, menambah koleksi buku, dan memenuhi wishlist tiket nonton, 😀 tetep.

Selamat menjalankan ibadah puasa adik-adik, kakak-kakak, emak-emak, bapak-bapak, dan teman-teman yang menjalankan. Ngomong-ngomong, barang apa yang akan kamu beli buat lebaran?