Film: Avengers: Age of Ultron

Sepertinya saya perlu semacam ‘Titik Balik’ untuk mengehilangkan sifat-sifat pemalas yang akhir-akhir ini sering hinggap di diri saya. Beberapa waktu yang lalu, dosen Bimbingan dan Konseling saya bicara soal ‘prokrastinasi’, yang berarti perilaku menunda pekerjaan yang lebih penting dengan menggantinya menggunakan pekerjaan yang kurang penting.

‘Titik Balik’ ini dalam bayangan saya mungkin seperti ‘force yourself’, atau paksa dirimu. Dalam kasus kecilnya, adalah memaksa diri saya sendiri untuk menulis. Menulis di blog ini.

Akhir-akhir ini hubungan saya dengan internet agak renggang. Dan seandainya ini berkelanjutan dalam waktu lama, tak bisa dipungkiri saya akan benar-benar lupa bagaimana cara menulis di sini.

Nah, untungnya sekarang saya seperti merasa punya kewajiban menulis setiap selesai membaca buku atau menonton film, jadi lebih kepada melakukan hobi namun harus ada penghargaan di akhir, yakni menulis sebuah ulasan.

Sudah, yah, awalannya terlalu ke mana-mana kayak dosen pembimbing, hehe. Hari kamis kemarin, 23 April 2015, saya dapat kesempatan nonton Avengers: Age of Ultron, atau yang saya sebut dengan The Avengers 2. FYI, The Avengers, pertama kali tayang tahun 2012.

avengers

picture was taken from here.

Rating: 8.7/10 based on IMDB.
Jenis Film : Action, Fantasy, Adventure
Produser : Kevin Feige
Sutradara : Joss Whedon
Penulis : Joss Whedon
Produksi : Walt Disney Pictures

Bagi yang belum tahu, The Avengers merupakan film produksi Marvel Studios dan Walt Disney, yang diadaptasi dari Marvel Comic. Karakter dalam film ini antara lain: Iron Man/Tony Stark (Robert Downey Jr.), Captain America (Chris Evans), Thor (Chris Hemsworth), Bruce Banner/HULK (Mark Ruffalo), Natasha Romanoff/Black Widow (Scarlett Johansson), Hawkeye (Jeremy Renner), Quicksilver (Aaron Taylor-Johnson), dan Scarlet Witch (Elizabeth Olsen).

Avengers: Age of Ultron tayang di Indonesia tanggal 22 April 2015, sementara di USA baru akan tayang tanggal 1 Mei. Menurut Nicole Allan (editor majalah The California Sunday), menyatakan kalau film Hollywod memperoleh 70% keuntungan dari pemutaran film di luar Amerika. Sebagian film tersebut memang sengaja dikembangkan untuk menyentuh pasar di luar Amerika. Bisa dikatakan, Indonesia merupakan pasar yang besar bagi Avengers: Age of Ultron karena Indonesia masuk dalam daftar negara pertama yang merilis film ini. Indonesia menurut tanggal release-nya, harusnya tanggal 25, tapi dimajukan menjadi 22, barengan sama Finland, France, Italy, Netherlands, Norway, Philippines, Sweden, dan Taiwan. Mungkin beberapa negara lain ada juga yang dimajukan, cuma saya belum sempat lihat jadwal terbarunya.

IMG03089-20150212-1331

Film Avengers: Age of Ultron ini bercerita tentang perjuangan tim Avengers melawan musuh, sisa orang-orang HYDRA, yang dikepalai oleh Strucker. Strucker mengadakan penelitian untuk memanfaatkan tongkat Loki. Di pihak Strucker ada The Twins: Quicksilver dan Scarlet Witch, yang keduanya memiliki kekuatan super. Dan keduanya punya dendam pribadi pada Tony Stark. Ultron merupakan musuh utama dalam film ini, terbentuk atas ulah pihak Strucker. Sebenarnya, Ultron sendiri adalah proyek belum sempurna milik Tony Stark, namun akhirnya tercipta secara tidak sengaja di laboratorium Stark, tanpa sepengetahuan Tony Stark sendiri dan tim. Setelah lahir dalam wujud robot, Ultron kemudian membuat pasukan robot untuk menghanguskan bumi. The Avengers harus berjuang mati-matian, selain untuk memperbaiki hubungan antartim gara-gara perbedaan pendapat, mereka juga harus menyelamatkan orang-orang yang berada dalam bahaya.

Buat saya, film ini sangat menghibur. Adegan yang sangat ditonjolkan adalah kepiawaian masing-masing karakter dalam bertarung. Selain itu, dialog/conversations yang satir, ironi, dan lucu, ciri khas tim Avengers menjadi fokus saya dalam film ini. Namun, jika dibandingkan, film kedua The Avengers ini bagi saya masih belum mampu mengungguli film pertamanya. Konflik yang dibangun tidak se-‘megah’ The Avengers 1. Kalian akan merasakannya setelah nonton keduanya. Saran saya, kalau ingin maksimal, lebih baik nonton yang 3D. Saya sedikit menyesal enggak nonton versi 3D-nya. Hiks. Banyak sekali adegan-adegan yang menantang adrenalin, ‘jatuh, pukul, terbang, hancur’.

Karakter favorit saya di film ini masih tetap Tony Stark alias si Iron Man. Mungkin karena gaya bicaranya yang sok dan eksentrik, dan kecerdasannya dalam menyelesaikan masalah. Rencananya, film lanjutan The Avengers akan release Mei 2018 dan Mei 2019. Yang sabar, ya.

Ayo, ajak anak/adik nonton film superhero ini. Mau jadi apa kamu hari ini? 😀

45 respons untuk ‘Film: Avengers: Age of Ultron

  1. Dila berkata:

    Iniiii nihhh wajib nontonnn mumpung lagi liburan jd anak bs dititip *loh. Aku dulu movie mania bgt lho..setiap weekend pasti nonton, cm memang sejak punya anak.. nonton di bioskop jadi agenda mewwwaaahh krn sesekali bgt pas lagi mudik hehe malah curcol. Trus, aku juga prokrastinasi banget tuh jaman garap skripsi.. mundur deh 1 semester. Thanks reviewnya ya Umami 🙂

    Disukai oleh 1 orang

  2. yogisaputro berkata:

    Makin lama cerita dari Marvel itu makin njelimet. Jadi actionnya nggak terlalu ekstrem tapi tetep menimbulkan spekulasi kelanjutannya. Terus setuju tuh sama percakapannya yang ironi dan lucu, sayang subtitle bahasa Indonesia ga bisa menerjemahkan kelucuan itu hehe.

    Suka

    • rizzaumami berkata:

      Tapi kalau dari belajar model conversation di film, lebih baik nggak terkecoh sama subtitle-nya. Kecuali kalau itu cakap-cakap penting yang mengandung informasi. Betul Yog, actionnya enggak terlalu ekstrem ini, malah menurutku drama malah yang memperbesar porsinya.

      Disukai oleh 1 orang

  3. Gara berkata:

    Belum nonton film ini, dan doh, untuk saya yang rely banget sama subtitle, alamat agak susah menangkap ironi dan leluconnya. By the way ironi dan leluconnya yang seperti apa sih, Umami? Saya jadi penasaran :hehe *tapi belum nonton*. :hihi!

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.