Kegiatan saya hari ini lumayan santai. Enggak ada jadwal kuliah hari Jumat. Harusnya ada praktikum, cuma belum dimulai minggu ini. Jadilah saya menyusun rencana kegiatan buat sehari.
Pagi dimulai dengan renang di Bengawan Sport (yang orang Solo biasanya tahu), pukul setengah delapan, selesai pukul sembilan. Satu setengah jam sudah termasuk mandi bilas, dll. Hehe. Selesai terus sarapan bareng 2 teman sekontrakan, lalu jreng … jreng … jreng … tidur -_-. Hoahm. Dasar emang saya. Kalau kelakuan kayak gini jangan dicontoh.
Nah, siang Alhamdulillah dibangunin sama temen buat sholat Jumat. Habis sholat, dapat kabar, katanya ada teman seangkatan yang mau Seminar Proposal Skripsi. Akhirnya saya menghadiri bersama teman yang lain. Lalu sehabis seminar, setelah ngulik-ngulik jadwal movie di 21cineplex, nemu Insurgent jam 14.25 di XXI Grand Mall! Harga tiket lumayan murah, 20rb. Langsung cus bareng satu temen dari kampus jam 14.00, tapi minta booking tiket dulu sama adik tingkat (sekaligus temen akrab saya) yang sudah stand by di sana. Akhirnya nonton film yang saya tunggu-tunggu bulan Maret 2015 ini.
Saatnya nge-review.
Film yang saya tonton tadi adalah Insurgent. Film ini diangkat dari novel dengan judul sama yang ditulis Veronica Roth. Film ini merupakan sekuel film Divergent. Saya ada 3 buku triloginya, Divergent, Insurgent, dan yang ketiga Allegiant. Sayangnya buku yang ketiga belum saya baca. Tapi kalaupun sudah saya tidak diijinkan buat kasih spoiler cerita di sini. Hehe.
Detail Film:
Jenis Film : Adventure, Sci-fi
Produser : Douglas Wick, Lucy Fisher
Produksi : Entertainment One
Sutradara : Robert Schwentke
Durasi : 118 menit
Pemeran
Shailene Woodley sebagai Tris Prior
Theo James sebagai Tobias Eaton “Four”
Kate Winslet sebagai Jeanne
Ansel Elgort sebagai Caleb Prior
Miles Teller sebagai Peter
Jai Courtney sebagai Eric
Naomi Watts sebagai Evelyn Eaton
Octavia Spencer sebagai Johanna
Secara keseluruhan, penampilan film ini lebih baik dibanding Divergent. Dalam film ini, konflik lumayan menantang. Aksi-aksi yang ditampilkan pun sangat apik. Yah, walaupun kita sama-sama tahu kebanyakan film action atau sci-fiction kalau kita ngintip behind the scenes, dimainkan dengan setting green background. Namun meski begitu saya mengapresiasi kejelian sang sutradara. Di Insurgent, banyak sekali detail yang mengagumkan. Adegan ketika Tris menyelamatkan ibunya dalam simulasi. Adegan saat dia terjatuh dalam simulasi. Kemudian adegan menegangkan saat Four nyaris terlindas kereta api (pembuka film). Adegan saat Tris menyelamatkan Christina dari bunuh diri yang tidak bisa dikendalikan. Dan adegan lain yang penuh perkelahian menegangkan.
Di film ini, si Shailene Woodley alias Tris sesuai bukunya, memiliki potongan rambut yang pendek, bener-bener mirip cowok. Potongan rambut pendeknya (agak panjang dibanding di Insurgent) juga terlihat saat dia main di film The Fault in Our Stars sama si Ansel Elgort. Shailene, saya belum cari tahu, menampilkan acting sebagai Tris dengan keahlian bela diri yang sangat luar biasa. Shailene benar-benar total memerankannya. Sepertinya dia telah berlatih bela diri untuk film ini dengan amat gigih.
Di buku Insurgent sebenarnya Veronica Roth bermaksud bercerita tentang Tris, sang tokoh utama, yang dihadapkan dan ditantang untuk menjawab pertanyaan tentang kesedihannya (kematian orang-orang terdekatnya, ibunya, ayahnya, dan rasa bersalahnya telah membunuh temannya sendiri Will di sekuel sebelum Insurgent), permohonan maaf (Tris diuji untuk memafkan orang-orang yang membuat hidupnya sengsara, termasuk memaafkan dirinya sendiri), identitas, loyalitas, politik, dan cinta.
Saya sarankan untuk tonton Divergent terlebih dulu (jika belum) atau baca novelnya supaya tahu macam-macam kelompok faksi yang di dalam film ini tidak akan dijelaskan lagi. Antara lain Abegnation (selfless), Erudite (kaum pintar), Dauntless (kaum pemberani, yang sering bertingkah nekat serta atraktif, sering dimanfaatkan sebagai pasukan atau tentara), Amity (kaum pecinta damai), Candor (kaum jujur, yang memegang dewan dan urusan hukum). Di luar faksi-faksi tersebut, terdapat orang-orang yang tidak cocok dengan kelimanya yang disebut Factionless. Sedangkan Divergent sendiri merupakan kebalikan dari Factionless, yakni orang yang ketika diuji dengan simulasi akan cocok dengan beberapa faksi atau bahkan cocok dengan kelimanya. Dan itu dialami Tris.
Segera tonton film ini sebelum banyak spoiler-spoiler bertebaran di dunia maya. Kalau kamu penggemar dystopia, sci-fiction, atau action, tonton film ini. Kalau kamu suka The Hunger Games, wajib nonton. Akhir-akhir ini memang banyak sekali film genre dystopia yang mendapat tempat di hati banyak orang, terutama anak-anak muda. Film genre ini banyak bercerita tentang semangat dan perjuangan. Selain The Hunger Games atau Insurgent ini, satu film yang ditunggu kelanjutannya oleh pecandu dystopia adalah The Maze Runner.
Oh ya, ini segmen dewasa (17+), jadi putra-putri tercinta mama-papa harap tidak diajak nonton.
Hampir lupa. Satu koreksi saya buat film ini, mungkin boleh dibilang ironi. Film ini berjudul Insurgent. Namun dalam film istilah ini tidak pernah disebut (sepengamatan-jeli-saya) apalagi dibahas definisinya. Tidak sama sekali. Padahal di novelnya, menurut pemahaman saya, Insurgent merupakan kaum lain dari Divergent yang cenderung ingin merusak sistem faksi. Dan kamu akan tahu siapakah dia dengan menonton film ini.
Nah, demikian ulasan atau review saya untuk film Insurgent. Segera pesan tiket di bioskop favorit masing-masing, ya. Film ini baru masuk sekitar 1 hari yang lalu kalau enggak salah. Di tivi belum ada trailernya. Biasanya ada kalau udah tayang beberapa hari. Udahan dulu. Support theater, stop piracy!
Wadddduh udah nongol aja ini film di bioskop, wajib nonton ini segera!!
SukaSuka
Iya, segera Mbak Fanny 😀 Jangan keduluan orang.
SukaSuka
Iya Umami, kudu segera ini. Tapi berhubung besok wiken dan tiket bioskop biasanya jadi mahal, kayaknya mending nunggu Senin dulu yak hihi 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Sip, bener. Kalo saya pasti juga milih senin. 😀 Penghematan.
SukaSuka
Saya gak ikuti yang sebelumnya. Bakalan ngerti gak ya kalau nonton yang ini langsung?
SukaSuka
Baca review novel atau film yang pertama dulu aja, Mas. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Waaah, aku pengen nonton ini
SukaSuka
Harus, harus. You have to! 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Udah nonton Divergent sebelumnya, tetapi belum baca novelnya. Semoga cukup untuk jadi bekal menonton film ini 🙂
SukaSuka
Sangat cukup Ami. Ajakin gebetannya kalau mau nonton 😀
SukaSuka
Uwow 21 nya SGM masih tetep murah yaaa. Aku ud khatam bukunya smp Allegiant dan yg trakhir baca Four. Nonton film nya masi rencana. Smoga kesampean.
SukaDisukai oleh 1 orang
Nonton Qied. Kamu kan udah baca, ya. Ntar bandingin sama yang di film, hehe. Lagi berjuang baca Allegiant. Gara-gara point of view-nya gonta ganti agak tersendat nih.
SukaSuka
Agak nyebelin sih ngerasanya stelah baca allegiant. Brasa ketipu apa ya. Hihihi. Iya dia ambil sudut pandangnya ganti2. Kalo di buku yg Four lebih dicritain ttg si four nya dr kecil jd lebih ngerti latar belakangnya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah, aku belum bacaa. Ini konflik antar emak si Tris sama Four apa gimana, ya. Habis nonton film ketemu Evelyn berseteru sama Jeanane, jadi kayak konflik urusan antar cewek. Haha.
SukaSuka
Hahaha sini kupinjemin buku Four nya.
Ah di allegiant jg tar ketahuan emaknya Tris sebenarnya siapa dan ternyata asalnya dari ……. (gatel pengen spoiler).
Apa karna yg nulis cewek ya jd kepala geng nya cewek2 jg. 😉
SukaDisukai oleh 1 orang
Bener-bener, deh. Jadi ngidam buku itu. 😀 Iya barangkali si Veronica Roth ini sengaja bikin karakter cewek-cewek yang kuat dan berpengaruh, secara orang-orang lebih seneng lihat cewek yang setrong dibanding yang sering disakiti. Eh. Tapi iya juga.
SukaSuka
Rencananya ku mau baca ulang lagi insurgent sebelum tar nonton. Tp gatau deh sempet apa gak. (baca: malas)
SukaSuka
Aku jarang kepikiran baca buku yang sama sekali lagi, Qied. Ga tau kenapa. Bahkan kalo pas baca buku, pembatasnya maju ke halaman yang udah aku baca, trus aku baca lagi, malah nyesel. 🙂
SukaSuka
Uwow?!!! Gak boleh sampe ilang n salah naro pembatas brarti ya
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalo yg novel Four itu setelah atau sebelum divergent, ada hubungan apa sama divergent? Perlu banget tidak kalo mau dibaca?
SukaDisukai oleh 1 orang
Engga terlalu sih, tapi kalo mau tahu bagaimana kehidupan Four lebih jauh bisa baca itu 🙂
SukaSuka
Belum nonton filmnya dan belum baca bukunya sih, tapi dulu saya sudah nonton yang divergent. Nonton lagi deh, mumpung besok minggu… biar sekali-sekali mengikuti serial film :hehe :peace.
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul, Gar. Good idea. 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
pingin nonton ini dah
SukaSuka
monggo bang, dedeknya jangan diajak 🙂
SukaSuka
ada sequelnya yah…. baru tahu. tapi ending divergent emang gantung seh
SukaDisukai oleh 1 orang
silakan nonton bang 🙂
SukaSuka
Semua aku suka, sekuel Divergent, Hunger Games dan Maze Runner.
Btw Maze Runner ada lanjutannya juga? Banyak penantian sekuel film di tahun ini nih, termasuk Hunger Games huhuuu
Huh tapi ini belum sempet nonton Insurgent 😦
SukaDisukai oleh 1 orang
Nonton Insurgent dulu, Mbak. Keburu jadi obrolan khalayak ramai. 🙂
SukaSuka
Allegiant bakal difilmin lagi ga sih?
SukaSuka
Kabarnya sih iya, tunggu tahun 2016. 😉
SukaSuka