Sebuah Grup Online yang Menginspirasi

Dari mana kamu belajar menulis? Lebih spesifiknya, menulis fiksi? Jawabannya, tentu dari buku atau novel yang kita baca, atau dari tips menulis di internet.

Sebenarnya jawabannya bisa lebih baik dari itu. Dari mana kamu belajar menulis? Kenapa tidak kamu jawab, ‘Dari penulisnya langsung.’ Pasti akan terdengar sangat elegan 😀 . Nah, bagaimana bisa kita belajar menulis dari penulis buku secara langsung?

Saya ‘menemukan’ grup online ini di facebook sekira tahun 2013. Begitu ikut kelas-kelasnya langsung jatuh cinta. Saya tidak pernah bergabung dengan grup seperti ini sebelumnya. Sehingga buat saya grup ini menghadirkan sesuatu yang baru, yang tentunya sangat menarik. Dalam seminggu, mulai hari senin sampai minggu ada kelas-kelas interaktif. Kelasnya sangat beragam, dan semuanya mendukung serta memotivasi kita untuk bisa menulis hingga menerbitkan buku.

Jadwal kelasnya sudah berganti berkali-kali semenjak saya gabung hingga sekarang. Setahu saya mungkin disesuaikan dengan waktu luang mentor atau moderatornya. Dan seingat saya, ketika bergabung, jumlah anggotanya belum menembus 10rb. Tapi sekarang, hebatnya sudah melampaui 25rb. Kalau kamu tertarik buat gabung, di bawah akan saya jelaskan bagaimana caranya.

Sekadar informasi, saya kutipkan jadwal hariannya.

JADWAL KELAS

SENIN:
1. BENGKEL NOVEL, jam 08.00 s.d. selesai
Koordinator : Arief Orrion, Zi (Penulis Cerpen dalam Antologi ‘Skandal’) dan Yhati Melody (Cerpenis)
2. Night Coffee Puisi, jam 19.00 s.d. selesai
Koordinator : Rahman El Hakim dan Alfa Anisa (Penulis Puisi di Suara Merdeka)

SELASA:
1. Setiap Selasa awal bulan, Bedah Cerpen Religi dan Novel Religi atau lainnya (Satu bulan satu kali) Koordinator: Ayip Ahsanudin Alif
2. Kelas Cerita Bersama (KCB), jam 19.00 s.s 21.00
Koordinator: Diy Ara dan Agatha Vonilia Marcelina

RABU:
1. LATIHAN, jam 08.00 s.d. 16.00 WIB (Koordinator : WN Rahman-Penulis dalam Antologi Netizen)
2. Bedah Novel/Launching Novel jam 19.00 s/d selesai
Koordinator: Umirah Ramata dan Ragiel Jepe

KAMIS:
1. RUANG CURHAT, jam 15.00 s.d. 18.00
Koordinator : Redy ‘Ugeng’ Kuswanto-Penulis Novel Karena Aku Tak Buta
2. Kelas Cerita Bersama (KCB), jam 19.00 s.d. 21.00
Koordinator : Diy Ara dan Agatha Vonilia Marcellina

JUM’AT:
1. EYD & EDITING, jam 14.00 s.d. selesai
Koordinator : Zahra A. Harris
2. Midnightea Cerpen, jam 19.00 s/d Selesai
Koordinator: Vita Story dan Wika Gita Wulandarii

SABTU:
1. KELAS SASTRA, jam 08.00 s.d. 10.00 (Mentor : Dewi Tunjung Biru)
2. BIOGRAFI PENULIS, jam 10.00 s.d. 12.00 (Koordinator : Osya Wafir)
3. GO TO MEDIA, jam 15.00 s.d. 17.00
Koordinator : Mel Ara dan Koko Ferdie (Penulis Novel
Membagi Ridu, Jika Cinta Dia, dan Cerpenis)
4. BENGKEL NOVEL, jam 19.00 s.d. selesai
Koordinator : Safitri Conanian Hirawling dan Diah Atika

MINGGU:
1. KELAS NOVEL ANAK, jam 09.00 s.d. 12.00
Koordinator : Maya Lestari Gf (Penulis Love Interrupted, dll)
2. BULLET in Kobimo, jam 13.00 s.d. selesai (Penulis : Yhati Melody)
3. SHARING KEPENULISAN bersama Novelis, jam 19.00 s.d. 21.00 Moderator Ernawati Herman dan Lisma Laurel (Cerpenis)

Selama mengikuti kelas ini, saya dapat beberapa buku hadiah Giveaway dari penulis. Selain dapat ilmunya, dapat bukunya juga, he-he.

Berikut adalah penulis yang pernah hadir di grup (saya urutkan berdasarkan terakhir kali masuk sebagai narasumber): Stanley van Der Maulen (Me and You vs The World), Wenda Koiman, Novanka Raja, Pia Devina, Kamal Agusta, Irfan Journey, Eric Keroncong Protol, Ruwi Meita, Nisrina Lubis (Editor), Benny Arnas, Eva Sri Rahayu dan Eva Sri Rejeki, Yetti A.Ka, Faisal Oddang, Anggun Prameswari, Monica Anggen, Indah Hanaco, Hengki Kumayandi, Edi Akhiles, Wina Bojonegoro, Shabrina WS, Achi TM, dll.

Lalu, bagaimana cara ikut kelasnya? Sebelum kamu gabung, kamu harus tahu kalau nama grup menulis ini adalah ‘KOBIMO’, singkatan dari Kelas Online Bimbingan Menulis Novel. Untuk gabung, langsung aja ke sini.

Siapapun yang mau belajar menulis, pasti akan jadi penulis. Mungkin itu yang membuat banyak anggota di KOBIMO yang sebelumnya belum memiliki buku sendiri, hingga naskah mereka terbit dalam bentuk buku di penerbit yang mereka idam-idamkan. Barangkali punya mimpi yang sama? Jangan biarkan mimpi itu selamanya menjadi mimpi.